
Kondisi bahu jalan nasional wilayah PPK 1.1 Satker PJN Wilayah 1 Sumbar, yang terpantau rusak, berlobang dan digenangi, Kamis (16/03/23)
Padang fhn com Bahu jalan pada ruas jalan nasional wilayah PPK 1.1 Satker PJN Wilayah 1 Sumbar, terlihat seperti "kubangan kerbau". Mirisnya kondisi bahu jalan karena telah hancur membentuk lobang besar sehingga digenangi air yang terpantau, pada Kamis (16/3/2023).
Kalau tidak segera ditangani bahu jalan yang telah hancur berlobang tersebut dapat membahayakan pengguna jalan seperti pengendara sepeda motor dan pengemudi mobil.
Adapun sejumlah titik bahu jalan yang hancur berlobang yang terpantau tim faktahukum pada ruas jalan nasional wilayah PPK 1.1 Satker PJN Wilayah 1 Sumbar antara lain dekat perlintasan kereta api BIM, dekat SPBU Palapa, dekat Gerbang Asrama Haji Embarkasi, dan beberapa titik lain nya disepanjang ruas Padang - Bukittinggi.
Luas genangan air pada bahu jalan yang telah hancur berupa lubang - lubang dengan diameter 50 centimeter sampai 1 meter lebih. Masyarakat berharap kepada pihak terkait untuk segera memperbaiki kondisi bahu jalan yang telah rusak ini.
"Bahu jalan ini sudah cukup lama rusak dan digenangi air. Kalau bisa kerusakan pada bahu jalan secepatnya diperbaiki, karena jalan ini padat sekali dilalui kendaraan dikawatirkan nanti bisa terjadi kecelakaan"kata Rizal driver Padang - Bukittinggi, kepada faktahukum, Kamis (16/3/2023).
Polo warga Buayan, juga berharap bahu jalan yang berlobang ini segera ditimbung supaya tidak membahayakan pengguna jalan. Sebab jalan Padang - Bukittinggi selalu padat dilalui kendaraan bermotor mulai yang kecil hingga yang besar."Bahu jalan yang sudah berlobang jangan dibiarkan berlama - lama nanti berakibat fatal kepada pengendara motor, bisa terperosok roda kendaraannya dan terbalik.
Sebaiknya pihak PU segera menimbun nya"kata Polo warga Buayan Pasar Usang tersebut.
Namun anehnya, Nasir PPK 1.1 yang dikonfirmasi mengenai keluhan masyarakat ini, terkesan kurang senang menerima informasi tersebut. Nasir mengatakan kenapa ruas jalan nasional yang diwilayah kerja nya disorot terus."Kok saya - saya aja yang di soroti, kan banyak PPK lain di PJN 2, kenapa gak di sorot juga"kata Nasir.
Bahkan Nasir, terkesan mengeluarkan kata bernada "mengancam" kepada wartawan yang mengkonfirmasi kan kondisi bahu jalan yang rusak, berlobang - lobang pada ruas jalan nasional Padang - Bukittinggi." Saya ngak ingin ribut - ribut sama pak Yudi, teman - teman saya banyak ini yang aparat hukum"ucap Nasir sembari berkata saya ini mau pensiun pak Yudi, gak mau saya macam - macam dengan pekerjaan saya, dan saya siap di pecat.
Ketua LSM Aliansi Peduli Indonesia (API) Propinsi Sumatera Barat, Roni Bose mengecam keras sikap intimidasi dan nada mengancam yang dilakukan Nasir PPK 1.1 terhadap wartawan faktahukum yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik. Karena wartawan perlu menggali dan menguji informasi yang diperolehnya dari masyarakat kepada narasumber terkait sebelum diturunkan berita nya. Namun jawaban Nasir selaku PPK 1.1 yang bertanggung jawab pada aspek teknis dan keuangan kegiatan yang diselenggarakan pada ruas jalan nasional tersebut cenderung berlagak "preman".
"PPK dan wartawan sama - sama menjalankan aturan, maka sebaiknya saling menghormati tugas dan fungsi nya masing - masing. Dan mestinya PPK menghargai informasi yang disampaikan wartawan dengan memberikan penjelasan dan keterangan yang baik, bukan malah mengancam wartawan" kata Roni.
Ia berharap kepada Dirjen Bina Marga di kementerian PUPR menyikapi kinerja jajarannya di daerah, terutama PPK dan Kasatker yang tidak memahami tugas dan fungsi nya."Sumpah ASN itu salah satunya melayani masyarakat, bukan malah menakuti masyarakat. Dirjen Bina Marga harus mengevaluasi kembali kinerja PPK dan Kastker nya. Kalau tidak siap menampung informasi dari masyarakat, tidak bisa melayani masyarakat cabut saja SK PPK nya"tegas Roni. YM/RM