
Pessel Siber8.Com Dua bulan sudah waktu pelaksanaan berjalan, namun progres Pekerjaan Pembangunan Jaringan Sekunder D.I Kawasan Sawah Laweh Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatera Barat, "masih jalan ditempat". Kementerian PUPR, Dirjen Sumber Daya Air, melalui SNVT PJPA WS Indragiri - Akuaman WS Kampar WS Rokan Propinsi Sumatera Barat membiayai Paket Pembangunan Jaringan Sekunder ini menggunakan sumber dana SBSN tahun 2023, sebesar Rp. 28 miliar dengan masa pelaksanaan 300 hari kalender dari tanggal kontrak 6 Maret 2023.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tim faktahukum, bahwa pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor PT. Kalber Reksa Abadi dengan nomor kontrak HK.02.03/04/SNVT-PJPA WS.IAKR/IRA-II/III/2023 tersebut berjalan lambat ?. Pantauan tim faktahukum dilokasi pekerjaan pembangunan jaringan sekunder terlihat mobil pengangkut material dan alat berat seperti escavator, Rabu 31 Mei 2023.
Dilokasi itu juga aktifitas penggalian tanah untuk membuat dinding saluran seperti baru dilakukan. Wawan PM (Projects Manager) dari kontraktor PT. Kalber Reksa Abadi, yang ditemui dikantor resiket proyek kepada faktahukum mengklaim bahwa sejauh ini pekerjaan masih berjalan normal. Tapi memang untuk beton cetak dengan mutu k-175 belum dilakukan. "Dalam Minggu depan kita sudah mulai mencetak sendiri preceast dinding saluran"kata Wawan, Rabu (31/5).
Namun menjawab soal material utama pembuatan dinding saluran sekunder, dimana preceast/beton cetak yang telah terpasang dan tersusun dalam kondisi retak dan pecah. Untuk menutupi retakan dan pecah itu dilapisi dengan semen namun upaya tersebut tidak dapat menghilangkan kesan retak dan pecah pada beton cetak. "Itu pekerjaan tahun lalu bukan pekerjaan kita. Sebab untuk pekerjaan preceast kita belum mulai"kata Wawan lagi.
Wawan meyakinkan tim faktahukum bahwa pihak nya akan memasang preceast yang bagus (tidak retak dan pecah). Kalau ada yang pecah dan retak tidak dipasang, kecuali dibolehkan konsultan pengawas dan PPK. "Kalau pengawas bersama PPK membolehkan preceast yang retak - retak itu dipasang ya kita pasang"timpal Juni meneger teknik yang diamini Wawan.
Bahkan Wawan, menyampaikan tumpukan preceast yang ada dilokasi pekerjaan sekarang merupakan preceast pekerjaan tahun lalu. "Kita hanya diminta memasang, kalau pengawas sama PPK tidak membolehkan memasang preceast yang retak dan yang pecah ya tidak kita pasang"ungkap Wawan.
Ditemui dikantornya, Kamis 8 Juni 2023, Rinaldi, ST, PPK IRA II, menegaskan bahwa pihaknya membayar preceast yang terpasang dalam kondisi baik. "Kalau kondisi nya tidak baik kita bongkar"tegasnya.
Menyoal keterlambatan pelaksanaan pekerjaan diakui Rinaldi adanya perubahan desaign untuk pekerjaan pembuatan Talang. "Bobot sampai hari ini (8 Juni - red) masih sekitar 7 persen"sebutnya. Seperti diketahui saluran sekunder yang dibuat ini harus kedap air dan kedap udara supaya terhindar dari yang nama nya kebocoran. Akankah preceast yang telah terpasang dalam kondisi tidak baik itu dibongkar ? Atau sebaliknya tetap dibayarkan ?
Tunggu info selanjutnya !.
(YD/RM)