-->
  • Jelajahi

    Copyright © Fakta Hukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Selamat IdulFitri 1445 H

    Iklan

    Iklan

    GUA JEPANG DI WIILAYAH JOGYAKARTA BUKTI PENGAMBILAN DORPHAL

    Redaksi Fakta Hukum Nasional
    Selasa, 24 September 2024, September 24, 2024 WIB Last Updated 2024-09-24T01:29:07Z
    masukkan script iklan disini
    banner 719x885


    YOGYAKARTA _ Setiap tempat peninggalan zaman penjajahan biasanya dikenal dengan kisah-kisah horornya. Salah satunya seperti bangunan gua yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ada lebih dari 25 gua dan paling banyak berada di kawasan lereng Gunung Merapi. Kondisinya sampai kini masih terbengkalai. Tepatnya di atas Telaga Nirmala dan Tlogo Putri. Kemudian, ada empat gua di bukit Candi Abang, Berbah.


    Gua-gua peninggalan Jepang itu mempunyai unsur pertahanan dan penyerangan. Digunakan oleh Jepang pada saat menjajah Indonesia. Selain itu gua Jepang juga berfungsi sebagai tempat para tawanan dan digunakan sebagai tempat tinggal pasukan Jepang.


    Gua Jepang yang berada di tengah pemukiman kini digunakan sebagai gudang oleh warga. Gua dan bunker dulu digunakan untuk sarana ofensif (menyerang) dan tempat bersembunyi.


    1. Gua Jepang Sentonorejo

    Titip Jepang-Gua Peninggalan JepangSumber gambar: Seseratan


    Gua Jepang Sentonorejo ini dahulunya digunakan sebagai pertahanan dan perlindungan tentara Jepang. Gua Sentonorejo berada di wilayah perbukitan. Hal ini dikatakan sebagai lokasi tentara Nippon untuk mengamankan fasilitas vital Lapangan udara Adisucipto yang tak jauh dari lokasi. Gua jepang ini sendiri dibangun memanfaatkan bebatuan kulit cadas. Memiliki empat pintu utama dengan tinggi 200 centimeter.


    2. Gua Nirmolo Jepang Kaliurang

    Titip Jepang-Gua Peninggalan JepangSumber gambar: jogjavoi


    Di kawasan dataran tinggi Kaliuran, tepatnya di lereng Gunung Merapi, terdapat kompleks wisata alam bernama Nirmolo Kaliurang. Di dalam kompleks ini, terdapat situs gua peninggalan masa penjajahan Jepang. Terselip kisah misteri yang memilukan dibalik keindahannya yaitu gua Nirmolo ini merupakan bekas tempat penyiksaan semasa perang.


    Gua peninggalan Jepang ini terlihat sangat eksotis. Letaknya yang berada di pegunungan membuat udara di tempat ini terasa sangat sejuk. Apalagi, pengunjung dapat melihat kawanan monyet di habitat alaminya. Yang membedakan Gua Jepang Jogja dengan beberapa Gua Jepang di wilayah lainnya adalah memiliki jumlah 25 pintu masuk dan masing-masing terhubung satu sama lainnya.


    3. Gua Jepang Pundong

    Salah satu peninggalan Jepang di Yogyakarta pada masa Perang Dunia II. Gua (bunker) ini dibangun di atas tebing di daerah Pundong pada tahun 1942-1945 dan berfungsi sebagai tempat pertahanan sekaligus pengintaian musuh yang datang dari Pantai Selatan.


    Keberadaan Gua Jepang Parangtritis ini tak lepas dari penjajahan Jepang di Indonesia yang berlangsung selama 3 tahun dari 1942 hingga 1945. Setelah aksi embargo minyak yang dilakukan Amerika Serikat kepada Jepang, Jepang akhirnya marah dan menyerang Pearl Harbour secara mendadak.


    Versi Averant

    Rombongan Lemurian Ayna yg dipimpin oleh Darindarta/ Danghyang Nirartha dalam perjalanan akhir ke pulau Dewata, sewaktu di wilayah Gunung Merapi memasang ratusan Dorphal dengan maksud untuk meredam Gempa Vulkanik dari gunung Merapi yg merupakan Gunung berapi aktif. 


    Namun sayang Jepang mengambil Dorphal Dorphal dan di boyong kejepang untuk dipasang disana., wilayah Jepang merupakan wilayah aktif gempa tektonik, dengan keberadaan Dorphal bisa meredam gempa gempa yg akan terjadi. 


    Klu mnemukan Dorphal yg rusak, maka yg diambil adalah bulatan yg didalam yg dibuat dari material kesiman untuk dijadikan samurai. 


    Makanya beberapa tahun silam terjadi gempa dahsyat di wilayah Yogyakarta. 


    Demikian kondisi yogyakarta dan sekitarnya yg masih di hantui gempa vulkanik merapi, sedangkan wilayah pesisir selatan sudah ada piramida di wilayah parang Kusumo.


    Di wilayah pantai selatan yogyakarta sebenarnya wilayah ini yg ramai dijaman lemurian Ayna, namanya ANUNGGA TUNGGA hanya sudah tenggelam, coba teman klu main ke pantai selatan yogyakarta duduk di pantai sambil memandang lautan, nanti klu singkong energinya maka akan melihat gedung gedung tinggi perkotaan, itulah kilasan energial ANUNGGA RUNGGA


    Dorphal relay ancient technology buatan Bangsa LEMURIA 40% yang dapat memancarkan gelombang yang dinamakan ERSELNA yang berfungsi untuk memadatkan atau merapatkan molekular tanah. DORPHAL berisi nanotechnology dan rata-rata berbentuk bulat sempurna supaya bisa memancarkan gelombang ERSELNA ke segala arah dan mampu mendeteksi apapun yang terjadi di permukaan Planet dan membuat antisipasi yang dibutuhkan oleh Planet tersebut. 


    Prinsip kerja DORPHAL adalah dengan cara melawan gelombang dengan gelombang. Contohnya jika terjadi gempa bumi maka gelombang ERSELNA pada DORPHAL akan memberikan reaksi secara otomatis untuk melawan gelombang gempa tersebut dengan cara memadatkan molekular tanah sehingga radius yang melewati gelombang ERSELNA tersebut menjadi mental kembali. 


    Molekular DORPHAL dibuat satu baris dan searah sehingga bisa menimbulkan gelombang magnetik sangat tinggi apabila terkena stimulus dari gelombang lain. Contohnya Radar, yang mengeluarkan atau menembakkan semacam gelombang dan akan direspon oleh DORPHAL, sebagai serangan maka akan terjadi counter attack yang menyebabkan semua mekanisme pesawat jadi mati kecuali pesawat tanpa Radar. Untuk pesawat yang memakai radar, diatas 8000 kaki masih tetap aman, tetapi disekitar 6000 kaki dan jika terperangkap jalur DORPHAL, maka akan terjadi serangan. Dibawah jalur itu juga aman .Inilah yang terjadi terhadap beberapa kasus kecelakaan pesawat yang terjadi di Gunung Salak (contohnya). Kejadian jatuhnya pesawat terbang yang sering terjadi di Gunung Salak dikarenakan adanya anomali magnetik. Hal itu bisa terjadi apabila jarak & ketinggian pesawat berada dalam radius pengaruh dari Anomali Magnetik tersebut. Para pakar tidak pernah tertarik menyelidiki jatuhnya pesawat terbang di wilayah tersebut dari tahun ke tahun, & menganggap hal itu adalah mistis. Anomali Magnetik tersebut mempengaruhi sistem pelontar radar sehingga menjadi distorsi bahkan kadang menjadi mati. Bahkan tidak menutup kemungkinan pesawat yang masuk dalam radius anomali tersebut kesulitan keluar yang akhirnya menabrak tebing. Korbannya sudah banyak, tapi tidak pernah diselidiki.


    DORPHAL dibuat melalui sebuah teknologi bernama teknologi ELLEMANPHATERA yaitu sebuah teknologi untuk mencampurkan unsur logam KRAIMAN dengan unsur batuan agar tidak menjadi karat dan rusak oleh korosi. Casing DORPHAL tersebut diproduksi di daerah Costa Rica oleh Bangsa INCA pada waktu itu. Sedangkan mesin nanotechnology-nya di-implan-kan di NUSANTARA dan hasilnya dipasang diseluruh dunia disetiap gunung-gunung yang besar sebagai relay dan pasak atau penyeimbang ARDH GRUMMA (Planet Bumi) yang sebetulnya sangat mudah sakit-sakitan.


    DORPHAL rata-rata terdapat di gunung yang besar dan tidak hanya terdapat di gunung yang aktif dan tidak aktif, namun efek DORPHAL juga ada di laut, bahkan DORPHAL di segitiga bermuda sangat kuat karena mampu membentuk wormhole. Letusan gunung pada masa sekarang tidak seperti letusan Guntung Tambora atau gunung-gunung yang letusannya besar karena ada DORPHAL. Gunung yang letusannya sangat dahsyat dikarenakan Bangsa LEMURIA memang saat itu belum memasang DORPHAL, contohnya letusan Gunung ZHUNNDA. Gunung yang memiliki DORPHAL diantaranya Gunung Gede, Gunung Ciremai, Gunung Merapi, Gunung Salak, Gunung PADRANG. Di empat piramida bawah laut juga terdapat DORPHAL, yaitu di piramida tempat ARKHYTIREMA, GLABHINNARA, GHRIBADAR, RHINGGAMANA.


    DORPHAL yang masih aktif masih banyak sekali terkubur di Nusantara namun banyak pula DORPHAL yang digali untuk diambil inti teknologinya sebagai sumber energi besar dan aman juga mahal. Di Nusantara yang mencuri isi DORPHAL itu adalah kaum penjajah seperti Jepang dan Belanda karena mereka mengetahui dari manuskrip. Itu sebabnya dibeberapa tempat di Nusantara terdapat cangkang-cangkang DORPHAL yang sudah diambil teknologinya.


    Salam Cerdas.                                                Dedy Setiawan.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini