-->
  • Jelajahi

    Copyright © Fakta Hukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Selamat IdulFitri 1445 H

    Iklan

    Iklan

    Viral! Warga Kayuagung Minta Gubernur Jabar Bina Anaknya yang Terjerat Narkoba, SWI Kritik Keras BNNK OKI: "Publik Butuh Aksi, Bukan Slogan"

    Redaksi Fakta Hukum Nasional
    Sabtu, 31 Mei 2025, Mei 31, 2025 WIB Last Updated 2025-05-31T07:08:47Z
    masukkan script iklan disini
    banner 719x885


    OKI, Fakta Hukum Nasional _ Sebuah video viral mengguncang media sosial: seorang warga Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), secara emosional meminta bantuan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar anaknya yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba jenis sabu dapat dibina di barak militer.


    Video tersebut memantik perhatian publik dan menyoroti betapa gentingnya kondisi penyalahgunaan narkotika di daerah. Warga bahkan mencari solusi lintas provinsi—sebuah indikasi krisis kepercayaan terhadap lembaga lokal, khususnya Badan Narkotika Nasional Kabupaten OKI.


    Ketua DPD Sekber Wartawan Indonesia (SWI) OKI, Deni Kusnindar, memberikan respons keras. Ia menilai kinerja BNNK OKI belum menyentuh akar persoalan. "Hingga saat ini, kami belum melihat langkah nyata dari BNNK OKI. Tidak ada sidak, tidak ada tes urine massal, baik di sekolah-sekolah maupun instansi pemerintah," tegas Deni, Sabtu (31/5/2025).


    Deni menyebut, minimnya aksi nyata dan transparansi publik menjadi sorotan tajam. “Ini bukan sekadar kelalaian, tapi sudah menyentuh krisis kepercayaan. Fakta bahwa warga lebih percaya meminta bantuan gubernur di luar provinsi adalah tamparan keras bagi institusi lokal,” ujarnya.


    Ia mendesak BNNK OKI untuk segera melakukan tes urine secara menyeluruh—mulai dari pelajar SMP, SMA, hingga ASN, TNI, dan Polri. Lebih lanjut, Deni meminta agar setiap kegiatan diliput langsung oleh media. “Keterlibatan pers penting sebagai kontrol sosial dan bukti bahwa ada kerja nyata, bukan sekadar pencitraan,” katanya.


    Terkait publikasi kinerja BNNK yang digulirkan melalui Dinas Kominfo OKI, Deni menyebutnya tidak lebih dari “pencitraan kosong” tanpa bukti lapangan.


    “Masyarakat tidak butuh jargon. Mereka butuh kehadiran nyata negara dalam perang melawan narkoba,” pungkasnya..(M.Tahan)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini