
Padang, fakta hukum nasional — Suasana halaman Markas Polsek Koto Tangah, Sabtu pagi, 7 Juni 2025, tampak berbeda dari biasanya. Tujuh ekor sapi dan tiga kambing kurban disiapkan untuk disembelih. Pemotongan dilakukan dalam rangka perayaan Idul Adha 1446 Hijriah. Kapolsek Koto Tangah, Komisaris Polisi (Kompol) Afrino, memimpin langsung prosesi tersebut.
Bersama anggota Polsek dan didampingi Ketua Bhayangkari Polsek Koto Tangah, Afrino menyaksikan penyembelihan yang berlangsung sejak pagi. Daging kurban selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Idul Adha bukan sekadar seremoni tahunan. Ini momentum untuk mempererat hubungan vertikal dengan Tuhan dan horizontal dengan sesama," ujar Afrino kepada wartawan. Menurutnya, kurban adalah bentuk pengabdian dan kepatuhan, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS.
Tahun ini, kata Afrino, jumlah hewan kurban meningkat dibandingkan tahun lalu. Ia menyebut, kurban memiliki empat makna utama: pendekatan diri kepada Allah, wujud rasa syukur, penghidupan sunnah Nabi Ibrahim, serta sarana penghapus dosa.
"Kurban juga diyakini menjadi kendaraan bagi seorang Muslim saat meniti shirath kelak di akhirat," kata dia.
Di antara warga yang menerima daging kurban adalah Suarni, ibu rumah tangga asal Lubuk Buaya. Ia tak mampu menyembunyikan rasa harunya. “Alhamdulillah, kami sangat terbantu. Terima kasih kepada Kapolsek dan para polisi yang peduli kepada masyarakat kecil seperti kami,” ujar Suarni, sambil menenteng sebungkus daging.(hen)