
Padang, Fakta Hukum Nasional _ 29 September 2025 Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) KONI Sumatera Barat yang digelar hari ini diwarnai oleh dugaan pelanggaran serius terhadap aturan organisasi. Salah satu kandidat kuat, Tommy Irawan, menjadi korban manuver yang dinilai mencederai integritas proses pemilihan.
Salah satu insiden paling mencolok adalah pencabutan sepihak mandat dukungan dari KONI Padang Pariaman, yang sebelumnya telah menyatakan dukungan resmi kepada Tommy. Mandat yang telah dikeluarkan melalui rapat pengurus dan dileges oleh caretaker KONI Sumbar, tiba-tiba dianulir oleh Plt Ketua KONI Padang Pariaman, Zahirman, tanpa melalui mekanisme sah.
“Pencabutan ini tidak melalui prosedur organisasi yang benar. Surat dukungan yang sudah dileges dan disahkan tiba-tiba dicabut secara sepihak, tanpa rapat atau dasar hukum. Ini bentuk pelanggaran serius,” tegas Seven Boy (Bandaro), Wakil Ketua I KONI Padang Pariaman sekaligus utusan sah yang sebelumnya diberi mandat.
Mandat awal diberikan kepada dua utusan resmi, yakni Sekretaris Umum KONI Padang Pariaman, Hendri, dan Wakil Ketua I, Seven Boy, namun secara mendadak digantikan oleh Zahirman dengan mengalihkan dukungan ke kandidat lain, Hamdanus.
Diduga Ada Manuver Politik Terorganisir
Langkah pencabutan ini menimbulkan dugaan adanya manuver politik terorganisir untuk menggembosi kekuatan Tommy Irawan, yang sebelumnya sudah mengamankan dukungan signifikan dari 25 cabang olahraga (Cabor) dan 11 KONI kabupaten/kota.
Padahal, berdasarkan aturan yang berlaku, seorang kandidat wajib mengantongi minimal 30% dukungan dari total 69 Cabor dan 15 KONI kabupaten/kota. Dengan angka tersebut, Tommy sebelumnya telah melampaui ambang batas pencalonan.
“Perubahan dukungan secara mendadak tanpa proses resmi adalah bentuk penyanderaan politik. Ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi upaya merusak marwah organisasi,” kata salah satu pengurus Cabor yang enggan disebutkan namanya.
Aparat Kepolisian Dikerahkan, Langkah Hukum Dipertimbangkan
Situasi di arena Musprovlub pun memanas. Aparat kepolisian tampak memperketat pengamanan guna mengantisipasi konflik antar pendukung. Di tengah situasi genting, sejumlah pihak menyatakan kesiapan untuk menempuh jalur hukum bila kecurangan terus dibiarkan.
“Jika ada upaya menggiring hasil dengan cara-cara kotor, kami siap menempuh jalur hukum. KONI harus bersih dari permainan politik,” tegas salah satu pendukung Tommy.
Tuntutan Transparansi dan Evaluasi Total
Insiden ini menjadi sorotan tajam publik olahraga Sumatera Barat. Banyak pihak mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kepanitiaan Musprovlub, termasuk tindakan tegas terhadap pelanggaran administratif dan etika organisasi.
Musprovlub KONI Sumbar sejatinya adalah ajang demokratis untuk memilih pemimpin olahraga daerah secara transparan, namun kini justru terancam kehilangan legitimasi akibat dugaan manipulasi dan intervensi politik...(Timred)