-->
  • Jelajahi

    Copyright © Fakta Hukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Selamat IdulFitri 1445 H

    Iklan

    Iklan

    Bendung Taratak di Kecamatan Luki Jebol, Petani dan Peternak Ikan Kehilangan Sumber Pencaharian

    Redaksi Fakta Hukum Nasional
    Sabtu, 12 Agustus 2023, Agustus 12, 2023 WIB Last Updated 2023-09-16T09:15:40Z
    masukkan script iklan disini
    banner 719x885

    Potret dilapangan pasca jebolnya Bendung DI Lubuk Laweh, Selasa 1 Agustus 2023


    Padang,_ Fhn.Com,- Pasca jebol nya Bendungan DI (Daerah Irigasi l) Lubuk Laweh dikampung Taratak Kapalo Banda, Kelurahan Tarantang, Kecamatan Luki (Lubuk Kilangan), Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, berdampak besar kepada petani dan peternak ikan air deras. Kenapa tidak, sumber air dari DI Sawah Laweh yang diharapkan mengaliri sawah dan kolam ikan mereka kini telah putus sejak jebolnya Bendung DI Lubuk Laweh pada Selasa 1 Agustus 2023 lalu. Sampai sekarang belum ada tanda - tanda Bendungan DI Banda Laweh yang jebol itu diperbaiki pemerintah, akibatnya masyarakat terus diselimuti keresahan karena sawah dan kolam ikan sebagai sumber mata pencaharian nya tidak bisa menghasilkan lagi.

    Kepada wartawan, masyarakat setempat menuturkan kejadian bendung jebol diketahui setelah tidak terdengar lagi bunyi air mengalir pada jaringan irigasi."Saya heran kok tidak terdengar air mengalir, saat dilihat ke saluran irigasi sudah tidak ada air. Kemudian saya beranjak melihat kebelakang rumah, tahu nya bendungan telah jebol" kata Afrizon masyarakat yang tinggal dekat pintu air DI Banda Laweh, kepada wartawan, Selasa 8 Agustus 2023.

    Feni masyarakat lainnya juga menuturkan, peristiwa itu terjadi pada Selasa selepas Maghrib. Peristiwa begitu datang secara tiba - tiba, yang sebelumnya terjadi hujan lebat yang mengguyur Kota Padang hingga membuat air sungai jadi besar dan deras.

    Dari penuturan masyarakat, bendungan ini sudah dua kali jebol dan terjadi pada lokasi atau titik yang sama. Dan telah diperbaiki dengan Bronjong dan diselimuti beton, namun kejadian serupa jebolnya bendung kembali berulang dilokasi tersebut.

    "Setahu saya sejak tinggal disini sudah 2 kali bendung jebol dan itu pada lokasi yang sama. Jebol pertama sudah diperbaiki dan dibeton, ini sudah beberapa tahun baru jebol lagi" kata Afrizon yang diamini Iwan masyarakat lainnya.

    Dari informasi masyarakat, pasca jebolnya bendung tersebut telah ada dari pihak pemerintah yang datang melihat kondisi bendung yang jebol tersebut. "Namun kapan diperbaiki, kami tidak tahu" timpalnya Iwan.

    Sementara itu, Irma 33 tahun pemilik tiga kolam ikan air deras, mengaku pasca jebolnya bendung seminggu yang lalu, ia tidak bisa lagi berternak ikan. Karena sejak bendung jebol, air yang menjadi sumber utama dalam berternak ikan tidak mengalir lagi ke kolamnya. Padahal selama ini keluarga nya bergantung hidup dari hasil berternak ikan.

    "Saya punya 3 kolam ikan, 2 kolam kecil dengan isi 12 ribu ikan setiap kolamnya, dan 1 kolam besar berisi 20 ribu ikan. Tapi sejak bendung jebol saya tidak bisa lagi berternak ikan, padahal itu sumber ekonomi keluarga saya"kata Irma.

    Nasib serupa juga dituturkan Husni Zar 73 tahun petani yang memiliki 6 piring atau 6 petak sawah ini. Baru satu bulan ini sawah dimiliki nya ditanami padi dan di pupuki. Terputusnya suplai air kesawah diakibatkan jebolnya bendung itu telah menimbulkan rasa kawatir yang dalam, karena mengingat proses menanam padi sampai panen sawah harus dialiri air selama dua bulan.


    "Tentunya padi yang kami tanam tidak akan menghasilkan, sedangkan dari mulai menanam padi sampai dipupuk telah menghabiskan dana 5 jutaan"kata Husni Zar sambil berharap pemerintah segera memperbaiki bendungan yang rusak tersebut.   (RN)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini