TANAH DATAR - Gunung Marapi adalah gunung tertinggi yang berada di Sumatera Barat yang terletak diantara Luhak Nan Tuo serta Luhak Agam (Kab.Tanah Datar dan Kabupaten Agam)
Ada suatu Nagari /Desa yang berada di pinggang lereng marapi di kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar yang bernama Nagari Pasie Laweh yang sering dilanda banjir bandang diantaranya tahun 1979,2009 serta 2024 kemaren, bahkan ada juga orang-orang tua menyampaikan sebelum 1979 pernah juga terjadi banjir bandang.
Banyak kenangan dan sejarah yang sampai saat ini masih terekam di ingatan masyarakat pasie laweh, disaat Aia Godang (nama bencana sebelum galodo 79) turun disaat tengah malam buta dengan ditandai bunyi keras seperti ledakan yg memecahkan talago yang berada di puncak Gunung Marapi dengan membawa material bebatuan dan kayu serta pasir secara bersamaan.
Salah satu bangunan pemerintahan yang hancur adalah (Kantor Wali Nagari / Desa) oleh banjir, hingga sampai sekarang Kantor Pemerintahan Nagari masih menumpang di kantor KAN.
Saat kejadian di tengah malam buta itu telah menelan banyak korban jiwa serta harta benda yang hancur dihantam aia godang.
Tangisan dan kesedihan tidak dapat ditahan, sanak saudara yang menjadi korban hanya tinggal nama.
Pemerintah Prov.Sumatera Barat saat itu sangat berduka dan bersama-sama dengan Pemerintah Pusat untuk membantu korban bencana.
Dari kejadian Air Besar tersebut muncul istilah nama GALODO, ungkap tokoh masyarakat pasie laweh.
Tahun 2009 nagari pasie laweh Galodo kembali datang dan menghancurkan bangunan pasar (balai) salasa yang telah diresmikan serta bangunan pendidikan Taman Kanak-Kanak Tunas Harapan dan perumahan guru.
Hari ini Rabu,(31/7/24) bertepat di Kantor Perpustakaan dan Arsip Tanah Datar, Tokoh Masyarakat Pasie Laweh Drs.Yuhardi, Wali Nagari Hidayat,S.Pd, M.Pd.T Dt.Pdk.Sirajo, Ketua PKK Nagari Ny.Nella Hidayat, menyerahkan langsung Buku Kliping tentang Berita Kejadian Galodo tahun 1979 dan tahun 2009 kepada Kepala Perpustakaan dan Arsip Thamrin, ST beserta staf.
"Berita bencana galodo yang diterbitkan oleh media-media cetak tahun 1979 dibuat berupa Kliping oleh tokoh muda anak Nagari Pasie Laweh saat itu yang bernama Ramayulis dan Kliping berita galodo 2009 juga telah disusun oleh panitia galodo saat setelah bencana" ungkap Yuhardi.
Kliping ini kita susun bersama-sama dan akan kita serahkan ke Dinas Perpustakaan dan Arsip untuk sebagai data informasi agar masyarakat yang ingin tau, terutama anak-anak muda bagaimana kejadian dan dampak nya dari galodo di Pasie Laweh.
Buku Kliping ini dapat dibaca dengan langsung datang ke Kantor Perpustakaan dan Arsip.
Hidayat,S.Pd,M.Pd.T juga menyampaikan "tragedi galodo tahun 1979 adalah tragedi bencana yang sangat dahsyat, di tengah malam galodo datang menyapu pemukiman masyarakat dan balai(pasar) salasa yang saat itu di sekitar balai banyak pemukiman masyarakat termasuk rumah saya juga hancur akibat galodo" ucapnya.
Setelah masa pemulihan galodo 1979 masyarakat kita di transmigrasikan ke dua wilayah kabupaten yaitu Sitiung III Kab.Dharmasraya dan Muaro Sakai di Kab.Pesisir Selatan.
Terimakasih kepada Bapak Wali Nagari beserta ibuk dan Pak Yuhardi yang telah datang untuk menyerahkan Buku Kliping ini ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab.Tanah Datar, semoga Buku Kliping ini bermanfaat bagi masyarakat terutama anak-anak muda yang ingin tau sejarah bencana galodo ucap Thamrin saat menutup acara. (Boy)