Payakumbuh, Fakta Hukum Nasional _ 06/06/2025 , Embung Lurah Rawang di Kelurahan Aur Kuning, Payakumbuh Selatan, menjadi sorotan. Infrastruktur yang dibangun BWSS-V Padang, Ditjen SDA, Kementerian PUPR, dengan anggaran miliaran rupiah itu tak pernah berfungsi sejak selesai dibangun, menurut kesaksian warga.
Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan: lantai beton retak, besi menyembul, pagar pengaman rusak, dan kawasan embung ditelan semak belukar. Jalan masuk yang dulu selebar dua meter kini hanya tersisa setengah meter akibat rumput liar.
"Sejak dibangun, embung ini kosong, tak pernah menampung air," kata Doni, warga sekitar, Kamis (29/5).
Senada, Pendi menilai proyek ini gagal total. “Tak ada air yang dialirkan ke sawah. Bangunan dibiarkan rusak tanpa perawatan,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasatker Operasi dan Pemeliharaan SDA BWSS-V Padang, Midian Wahyu Tukuboya, menyebut embung difungsikan sebagai konservasi dan resapan air hujan (run off). Namun, hingga kini belum ada anggaran perawatan, dan embung masuk kategori perlu rehabilitasi.
Kepala BWSS-V Padang, Naryo Widodo, menyatakan pengelolaan embung seharusnya sudah diserahkan ke Pemda. “Akan kami cek ulang,” katanya melalui WhatsApp.
Ahli SDA menyebut embung ini secara teknis gagal fungsional, jauh dari tujuan awal mendukung sektor pertanian.
Menanggapi hal ini, Ketua DPW REPRO Sumbar, Roni, menyatakan pihaknya akan mengawal kasus ini. “Untuk menjaga wibawa pemerintah dan kepercayaan publik terhadap Presiden Prabowo Subianto, kami relawan REPRO akan memastikan tidak ada abuse of power. Jika ada pelanggaran, harus ditindak tegas,” ujarnya, mengutip pesan Ketua Umum DPN REPRO, Hotmian Siregar
Relawan REPRO mendesak Ditjen SDA Kementerian PUPR segera mengaudit proyek-proyek di BWSS-V Padang yang diduga bermasalah.
Tim Humas DPW REPRO Sumbar
