
Padang, Fakta Hukum Nasional _ Sejak resmi menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah II Provinsi Sumatera Barat pada Februari 2025, Masudi, ST., MT., tampil sebagai figur kunci di balik laju pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan nasional di Ranah Minang.
Datang dari Palembang, Sumatera Selatan, Masudi hadir dengan semangat pengabdian penuh. Baginya, jalan bukan sekadar proyek fisik—namun urat nadi pergerakan ekonomi, akses layanan publik, dan simbol konektivitas antarwilayah.
Blusukan Langsung, Prioritaskan Kualitas
Pada Agustus 2025, Masudi melakukan inspeksi lapangan menyusuri ruas Padang–Dharmasraya. Kunjungan ini menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan jalan nasional tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga memenuhi standar mutu dan keselamatan.
“Kami tidak ingin pekerjaan hanya selesai di atas kertas. Kualitas dan keamanan adalah harga mati,” tegas Masudi.
Tanggap Darurat pada Insiden Padang–Painan–Kambang
Tragedi pada Mei 2025 akibat lubang galian proyek di ruas Padang–Painan–Kambang menjadi titik kritis. Menyikapi peristiwa tersebut, Masudi bergerak cepat mengevakuasi, mengevaluasi, dan menertibkan prosedur lapangan.
“Setiap korban adalah pengingat bahwa tanggung jawab kami menyangkut nyawa manusia. Jalan yang aman adalah hak seluruh warga,” ujarnya.
Transparan & Responsif: Jalin Kemitraan dengan Media
Masudi dikenal sebagai pejabat publik yang responsif terhadap kontrol sosial. Ia aktif menjalin komunikasi dengan media sebagai mitra strategis dalam pengawasan pembangunan.
“HP Pak Masudi selalu aktif. Temuan di lapangan cepat ditanggapi. Ini contoh pejabat yang terbuka dan tanggap,” ujar salah satu jurnalis senior Sumatera Barat.
Tim Solid Hadapi Tantangan Alam
Didukung oleh tim profesional, yakni para PPK seperti Zulfikar Kurniawan, Dhani Asri, Yan Purwandi, Bahagia, dan Rai Fraja Novfandro, Satker PJN Wilayah II siap siaga menghadapi tantangan, mulai dari longsor, banjir, hingga kondisi darurat lainnya. Kolaborasi lintas sektor terus diperkuat demi memastikan kelancaran arus barang dan orang.
Jembatan Dedikasi dari Palembang ke Ranah Minang
Kini, di bawah langit Minangkabau, Masudi tak sekadar membangun jalan, tetapi juga kepercayaan dan masa depan. Sosoknya menjadi jembatan antara provinsi asal dan tanah pengabdian, menghadirkan konektivitas bukan hanya secara geografis, tetapi juga dalam makna kemanusiaan.
"Jalan adalah urat nadi bangsa. Selama masih ada lubang, kami belum selesai bekerja." – Masudi...(Tim08)