Di bawah kepemimpinan Dr. Rosi Herman, aksi kemanusiaan semakin terstruktur dan mendapat dukungan luas publik.
Pada hari pertama, relawan CKS bergerak di area Basko Grand Mall Simpang Taruko, mengusung pendekatan humanis dalam mengajak masyarakat berbagi. Respons positif publik langsung terlihat: Rp 650.000 berhasil dikumpulkan.
Keesokan harinya, penggalangan dana dilanjutkan di titik padat lalu lintas lampu merah kampus. Meski kondisi jalan ramai, relawan tetap bekerja ramah dan terorganisasi. Upaya tersebut membuahkan tambahan Rp 500.000, sehingga total dua hari penggalangan mencapai Rp 1.150.000.
Ketua CKS, Dr. Rosi Herman, ST., SH., MT., MH., menyampaikan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan sosial rutin, tetapi wujud konsistensi CKS dalam memperkuat solidaritas sosial. “Kami memastikan bantuan yang kami kumpulkan tersalurkan langsung kepada para lansia tanpa perantara. Transparansi adalah komitmen kami,” ujarnya.
Dengan latar akademik yang kuat dan pengalaman panjang dalam kegiatan sosial, Rosi Herman terus mendorong CKS menjadi organisasi yang aktif, responsif, dan fokus pada aksi nyata. Markas CKS di Kompleks Puri Lestari menjadi pusat komando tempat strategi dirancang, relawan diberi pengarahan, dan teknis penyaluran bantuan disiapkan.
Aksi akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, dengan rencana penyaluran bantuan berupa sembako, perlengkapan mandi, dan kebutuhan pokok lain, disesuaikan dengan kondisi masing-masing lansia di Batu Busuk.
Dukungan masyarakat juga semakin meluas. Selain donasi, banyak warga menyampaikan apresiasi dan bahkan menawarkan diri untuk ikut menjadi relawan setelah menyaksikan langsung kerja tulus CKS di lapangan.
Aksi ini kembali menunjukkan bahwa gerakan kemanusiaan tidak selalu harus besar; cukup dilakukan dengan hati, komitmen, dan kepemimpinan yang kuat. CKS menjadi bukti bahwa kepedulian dapat tumbuh dari komunitas dan memberi dampak nyata bagi mereka yang membutuhkan..(tim08)


