Padang, fakta hukum nasional — PT Pegadaian menyalurkan bantuan senilai Rp680 juta untuk masyarakat Sumatera Barat yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini menjadi salah satu kontribusi korporasi terbesar dalam respon bencana di wilayah tersebut.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis pada Rabu (10/12/2025) di Istana Gubernur Sumatera Barat oleh Wakil Direktur Utama PT Pegadaian, Budi Wahju Soesilo, bersama Direktur Manajemen Risiko, Legal, Kepatuhan, dan Umum, Ismail Ilyas. Bantuan diterima langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.
Budi Wahju Soesilo mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pegadaian terhadap masyarakat yang sedang menghadapi masa sulit.
“Pegadaian hadir untuk masyarakat Sumatera Barat. Bantuan ini kami harapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita dan membantu mereka bangkit kembali,” ujarnya.
Bantuan didistribusikan melalui sejumlah posko resmi, termasuk BPBD Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang, Bukittinggi, Kabupaten Agam, serta sejumlah kecamatan dan nagari. Sejak awal Desember, bantuan yang diberikan mencakup bahan makanan seperti rendang, ikan kering, dan sembako; kebutuhan sandang; perlengkapan bayi; handuk dan selimut; hingga obat-obatan, tandon air, kasur, genset, dan pompa air.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. Ia menilai kontribusi Pegadaian sangat membantu percepatan penanganan bencana.
“Kami berterima kasih sebesar-besarnya atas kepedulian PT Pegadaian. Dukungan ini sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak bencana. Kolaborasi ini diharapkan terus diperkuat agar penanganan bencana semakin efektif,” ujarnya.
Pegadaian menegaskan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya di wilayah terdampak bencana. Perusahaan juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas dan berkelanjutan, sejalan dengan visi Danantara dalam memperkuat resiliensi sosial dan pembangunan inklusif di Indonesia.(hen)


