Kab. Bekasi – Pelaksanaan pembangunan proyek Jalan Usaha Tani (JUT) yang berada di Desa Sukarahayu, Kacamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terindikasi curang saat pengerjaan pengecoran.
Mereka tidak memakai mesin manual, melainkan memakai adukan Manual yang sudah dicampur pasir, semen dan langsung disiram air, Sabtu (13/07/2024).
Salah satu warga setempat yang tak mau namanya disebutkan mengungkapkan, pelaksanaan proses pembetonan pembangunan proyek JUT dilakukan pada malam hari, pengerjaannya mengunakan adukan pacul atau molen secara manual dengan kapasitas antara 0,3 meter kubik sampai 0,8 meter kubik.
“Ini kualitasnya bagaimana?, kalau standarisasi beton berdasarkan perkiraan sendiri tanpa menempuh proses pengujian beton,” ungkapnya.
Kalau memang mesin manualnya rusak seharusnya pihak pelaksana dan pengawas mengecek dan turun ke lokasi harus menggantinya lagi jangan dibiarkan begitu saja.
Dilain sisi masyarakat setempat pun mempertanyakan akan kekuatan beton tersebut, karena proses pembetonan yang dilakukan oleh Poktan itu belum teruji. Ia berharap pihak stakeholder yang terkait baik itu PPK dan PPTK harus melakukan monitoring serta evaluasi di lapangan.
“Iya kaget juga, tidak seperti JUT lainnya, kan memakai mobil molen mas, jadi tentunya untuk itu saya mempertanyakan kualitasnya dan pasirnya saya kira kurang layak, Red,” ungkap masyarakat setempat yang minta diprivasikan indentitasnya.
Diketahui bahwa, proyek Jalan Usaha Tani Desa sukarahayu merupakan program Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan kegiatan prasarana pertanian yang dikeluarkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat, bersumber dari Dana Alokasi Khusus T.A 2024
Sangat disayangkan lagi proyek pembangunan tani JUT yang berada di wilayah Desa Sukarahayu pekerjaan tidak memasang papan informasi, yang mana masyarakat bisa mengetahui pekerjaan dan anggaran dari mana
Saat dikonfirmasi via WhatsApp pihak pelaksana tidak menjawabnya, sampai berita ini di tayangkan. (Red)