
Padang, fakta hukum nasional – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus mendorong akses transportasi merata lewat skema tarif subsidi alias Public Service Obligation (PSO). Tahun ini, PSO ditargetkan menjangkau lebih dari 421 juta pelanggan di seluruh wilayah operasional KAI.
“Ini bukan hanya soal subsidi. Tapi tentang keadilan dalam akses transportasi. Masyarakat di berbagai wilayah bisa menikmati layanan kereta api yang terjangkau dan nyaman,” ujar Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, Jumat (23/5).
Selama lima tahun terakhir, jumlah penumpang PSO terus naik.
2021: 145 juta
2022: 255 juta
2023: 347 juta
2024: 427 juta
2025 (proyeksi): 421 juta
Totalnya mencapai 1,59 miliar pelanggan sejak 2021.
Wilayah Divre II Sumbar juga mencatatkan pertumbuhan yang positif:
2021: 506.906 pelanggan
2022: 1.022.739
2023: 1.609.286
2024: 1.697.958
Hingga April 2025 saja, sudah ada 623.303 pelanggan yang naik kereta bersubsidi di Sumbar. Naik 13,27 persen dari tahun sebelumnya.
“Ini jadi bukti kalau masyarakat makin percaya pada moda transportasi yang murah, tepat waktu, dan lebih ramah lingkungan,” tambah Reza.
Ia menegaskan, PSO adalah investasi jangka panjang untuk masa depan transportasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. “Kami terus berkomitmen memperkuat layanan agar kereta api makin menjadi pilihan utama,” tutupnya.(rel/kld)