Padang, fakta hukum nasional — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyiapkan langkah strategis untuk menutup kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kendaraan bermotor. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Pemprov akan membuka Klinik Layanan Bersama pada awal Oktober mendatang.
Klinik terpadu yang akan beroperasi di Gedung Terminal Anak Air, Kota Padang, itu dirancang untuk mempermudah proses mutasi kendaraan, khususnya angkutan barang dan perkebunan, dari plat luar daerah menjadi plat BA. Seluruh pelayanan akan dilakukan secara cepat dan efisien dengan melibatkan petugas gabungan dari Bapenda, Dinas Perhubungan, Ditlantas Polda Sumbar, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumbar, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menegaskan banyak kendaraan operasional perusahaan di Sumbar masih menggunakan plat luar daerah. Hal ini menyebabkan penerimaan pajak kendaraan masuk ke provinsi lain, padahal infrastruktur Sumbar yang menanggung beban aktivitas kendaraan tersebut.
“Jika seluruh kendaraan operasional dimutasi ke plat BA, tambahan PAD bisa mencapai ratusan miliar rupiah per tahun. Dana ini sangat penting untuk pembangunan jalan, sekolah, fasilitas kesehatan, hingga program kesejahteraan masyarakat,” kata Vasko dalam temu ramah bersama pengusaha se-Sumbar di Auditorium Gubernuran, Rabu (17/9).
Vasko juga menyoroti sektor perkebunan kelapa sawit yang nilainya mencapai Rp 3 triliun per tahun di Sumbar. Ia meminta perusahaan sawit ikut berkontribusi dalam perbaikan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Bapenda Sumbar, Syefdinon, menambahkan klinik layanan terpadu ini akan menjadi one stop service (satu pintu) bagi perusahaan transportasi maupun perkebunan. Selain itu, Bapenda juga bekerja sama dengan BPTD Kelas II Sumbar untuk memanfaatkan data kendaraan barang yang tercatat di jembatan timbang.
“Kami mengimbau pengusaha angkutan maupun sawit untuk segera memutasi armadanya ke plat BA. Pajak kendaraan ini sangat dibutuhkan untuk membiayai pembangunan di Sumbar,” ujar Syefdinon.(hen)


