Padang, Fakta Hukum Nasional _ Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat terus menunjukkan transformasi positif dalam pelayanan publik. Di bawah kepemimpinan Kombes Pol. H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., Ditlantas Polda Sumbar tampil dengan wajah baru yang lebih humanis, inovatif, dan bersahabat dengan masyarakat.
Langkah pembaruan ini tidak hanya menata sistem pengaturan lalu lintas, tetapi juga membangun budaya sadar keselamatan di kalangan pengguna jalan. Kombes Reza menegaskan, tugas Polantas bukan sekadar menindak pelanggar, melainkan mendidik dan menginspirasi masyarakat untuk disiplin secara sadar.
Pendekatan Edukatif: Teguran Lebih Bermakna daripada Penindakan
Melalui program penerapan blangko teguran, Ditlantas Polda Sumbar memberikan peringatan kepada pelanggar lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal. Menurut Kombes Reza, teguran yang bijak lebih efektif dalam menumbuhkan kesadaran ketimbang penindakan yang keras. “Masyarakat perlu dididik, bukan ditakuti. Disiplin harus lahir dari kesadaran, bukan keterpaksaan,” tegasnya.
Pendekatan humanis ini diterapkan langsung oleh jajaran petugas di lapangan. Polisi lalu lintas kini lebih aktif berinteraksi dengan pengguna jalan, menjelaskan pelanggaran, dan mengedepankan nilai edukatif dalam setiap tindakan.
“Polantas Menyapa”: Inovasi Pelayanan Publik yang Ramah dan Cepat
Salah satu program unggulan Ditlantas Polda Sumbar adalah “Polantas Menyapa”, sebuah layanan publik berbasis keramahan dan pelayanan cepat. Melalui program ini, masyarakat yang datang ke kantor Ditlantas disambut dengan senyum, sikap ramah, dan pelayanan efisien.
Kombes Reza menegaskan bahwa senyum petugas adalah simbol komitmen pelayanan Polantas kepada masyarakat. “Pelayanan yang tulus akan membangun kepercayaan publik terhadap Polri. Senyum adalah bentuk sederhana dari integritas pelayanan,” ujarnya.
Kepemimpinan yang Turun Langsung ke Lapangan
Sebagai pemimpin, Kombes Reza dikenal dekat dengan anggota dan masyarakat. Ia kerap turun langsung ke lapangan, menegur dengan santun, berbincang dengan pengemudi, serta memastikan setiap petugas menjalankan tugas dengan empati dan keteladanan.
“Tidak ada ruang bagi arogansi dalam bertugas. Polisi lalu lintas harus menjadi teladan, bukan sekadar pengawas,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya sikap empati sebagai kekuatan utama dalam membangun hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat.
Menguatkan Edukasi Keselamatan di Semua Kalangan
Ditlantas Polda Sumbar terus menggencarkan program sosialisasi keselamatan berlalu lintas ke berbagai lapisan masyarakat — mulai dari sekolah, komunitas otomotif, hingga pengemudi ojek daring. Setiap kegiatan dikemas secara ringan, interaktif, dan inspiratif dengan pesan utama: “Keselamatan adalah budaya, bukan sekadar kewajiban hukum.”
Hasil Nyata: Masyarakat Lebih Patuh dan Polisi Lebih Dekat
Perubahan nyata kini terlihat di banyak ruas jalan di Sumatera Barat. Masyarakat semakin tertib, sadar rambu, dan lebih menghargai petugas di lapangan. Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa ketertiban bisa dibangun melalui pendekatan yang humanis dan persuasif.
Kombes Pol. H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq telah menanamkan nilai pelayanan, ketegasan, dan kasih sayang sebagai fondasi kinerja Ditlantas Polda Sumbar. Di bawah kepemimpinannya, Polantas tidak lagi sekadar pengatur lalu lintas, tetapi motor perubahan sosial yang menumbuhkan kesadaran baru di masyarakat.
Selasa ini menjadi momentum penting bagi Ditlantas Polda Sumatera Barat. Di tangan Kombes Reza, institusi ini bergerak menuju era baru pelayanan publik yang profesional, modern, dan humanis. Ketertiban kini berjalan seiring dengan kehangatan, dan polisi menjadi mitra masyarakat dalam menjaga keselamatan di jalan raya..(tim08)


