Padang, Fakta Hukum Nasional– Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Kejaksaan Negeri Padang bersama Seksi Intelijen Kejari Padang melaksanakan kunjungan dan penyerahan bantuan sembako kepada pegawai yang terdampak banjir, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dipimpin langsung Kajari Padang Koswara S.H M.H didampingi Kasi Intelijen Kejari Padang, Eriyanto, S.H., M.H., beserta jajaran Tim Intelijen.
Kunjungan dilakukan ke dua lokasi berbeda, yakni kediaman pegawai Junaidi di Komplek Indah Pratama, Kecamatan Nanggalo, serta rumah pegawai Verawaty di Kp. Lapai, Kota Padang. Pemberian bantuan tersebut bertujuan memastikan kondisi pegawai di lokasi kejadian sekaligus memberikan dukungan moral dan logistik pascabanjir yang melanda pada Jumat (28/11/2025) pagi.
IAD Kejari Padang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas bagi para pegawai yang terdampak bencana. Dari hasil pemantauan di lapangan, banjir memang telah surut namun rumah para pegawai masih dalam proses pembersihan material lumpur. Kerugian materi juga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Selain Junaidi dan Verawaty, sejumlah pegawai Kejaksaan Negeri Padang lainnya juga turut terdampak banjir. Pegawai bernama Nikita melaporkan bahwa rumah kontrakan yang ditempatinya digenangi air setinggi betis pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Kondisi tersebut memaksa yang bersangkutan tidak dapat masuk kantor karena harus menyelamatkan barang-barang. Pada dini hari Jumat (28/11/2025) sekira pukul 02.00 WIB, banjir kembali masuk dengan intensitas lebih tinggi sehingga merusak kasur, kulkas, kipas angin, dan perlengkapan rumah lainnya.
Selain itu, Topan, PPNPN yang bertugas sebagai sopir Kejari Padang, juga melaporkan rumahnya terendam banjir dan menyebabkan kerusakan pada berbagai barang rumah tangga. Banjir tersebut turut menghambat aktivitas dan kehadirannya.
Kerugian signifikan juga dialami pegawai lain, Medi Eka Putra, SE, SH, yang melaporkan bahwa dua unit sepeda motor, satu televisi, kulkas, dan mesin cuci miliknya mengalami kerusakan. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp75 juta.
Dari pantauan Tim Intelijen Kejari Padang, curah hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sejumlah ruas jalan menuju kantor juga berada pada titik rawan genangan yang berpotensi menghambat mobilitas pegawai. Sementara kawasan permukiman yang ditempati beberapa pegawai berada pada jalur limpahan air sehingga rawan mengalami banjir susulan.
Sebagai langkah antisipasi, Tim Intelijen memberikan rekomendasi agar dilakukan pemantauan berkelanjutan terhadap kondisi para pegawai terdampak serta mendorong partisipasi seluruh jajaran Kejari Padang untuk menggalang bantuan guna meringankan beban mereka.(rel/hen)


