-->
  • Jelajahi

    Copyright © Fakta Hukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Selamat IdulFitri 1445 H

    Iklan

    Iklan

    Kehebohan di Padang Pariaman: Bunga Bangkai Raksasa Mekar, Tebarkan Aroma Khas dan Pesona Langka

    Redaksi Fakta Hukum Nasional
    Jumat, 09 Mei 2025, Mei 09, 2025 WIB Last Updated 2025-05-09T04:25:47Z
    masukkan script iklan disini
    banner 719x885


    Padang Pariaman, Fakta Hukum Nasional_ , 9 MEI 2025 - Ketenangan warga Kampung Lubuk Napa, Nagari Sungai Abang Dalam, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, mendadak terusik sekaligus takjub. Pasalnya, di lereng perbukitan yang tak jauh dari permukiman mereka, sesosok flora raksasa dengan bentuk unik dan aroma semerbak – meski cenderung tidak sedap – tiba-tiba mekar mempesona. Besar kemungkinan, inilah si raja bunga dari hutan Sumatera, Amorphophallus titanum, atau yang lazim dikenal sebagai Bunga Bangkai.


    Penemuan fenomena alam langka ini segera menyebar dari mulut ke mulut, mengundang rasa penasaran warga dari berbagai penjuru. Bagaimana tidak, tumbuhan ini bukanlah pemandangan biasa. Dengan tinggi yang dilaporkan mencapai antara 1.5 hingga 2 meter, perbungaan majemuknya yang menjulang tinggi menampilkan kelopak berwarna merah hati yang eksotis, kontras dengan spadiks kuning pucat di tengahnya. Ukurannya yang kolosal menjadikannya salah satu bunga tunggal terbesar di dunia, sebuah kebanggaan tersendiri bagi kekayaan hayati Indonesia, khususnya Pulau Sumatera.


    Menurut warga setempat, keberadaan bunga ini pertama kali disadari dari aroma kuat yang menguar di sekitar lokasi. Bau yang menyerupai bangkai membusuk ini, meskipun kurang bersahabat bagi indera penciuman manusia, merupakan strategi cerdas sang bunga untuk kelangsungan hidupnya. Aroma tak sedap tersebut berfungsi sebagai "undangan" bagi serangga penyerbuk, terutama lalat dan kumbang, yang tertarik untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan, memastikan regenerasi spesies yang langka ini.


    Kemunculan Amorphophallus titanum memang selalu menjadi momen yang ditunggu dan dirayakan. Siklus mekarnya yang jarang, diperkirakan hanya terjadi sekali setiap 5 hingga 7 tahun, membuat setiap kemunculannya bak perayaan alam yang istimewa. Tak heran, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan untuk menyaksikan langsung keunikan ciptaan Tuhan ini, mengabadikan momen langka tersebut dengan kamera telepon genggam mereka, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.


    Pihak terkait, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) atau dinas lingkungan hidup setempat, diharapkan dapat segera meninjau lokasi untuk melakukan identifikasi lebih lanjut dan memastikan langkah-langkah perlindungan agar Bunga Bangkai ini dapat tumbuh dan berkembang biak dengan aman di habitat alaminya. Penemuan ini menjadi bukti nyata bahwa hutan-hutan di Padang Pariaman masih menyimpan "harta karun" keanekaragaman hayati yang luar biasa dan patut dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang. (Bose/And)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini