-->
  • Jelajahi

    Copyright © Fakta Hukum
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    IPSI Sumbar Dorong Kurikulum Silat di Sekolah dan Penguatan Budaya Minang

    Redaksi Fakta Hukum Nasional
    Selasa, 18 November 2025, November 18, 2025 WIB Last Updated 2025-11-18T05:55:18Z
    banner 719x885

     


    Padang, fakta hukum nasional— Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sumatera Barat menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di Padang, Senin (17/11/2025) malam. Forum tersebut membahas arah kebijakan pembinaan pencak silat, baik sebagai warisan budaya maupun cabang olahraga prestasi.


    Wakil Gubernur Sumbar sekaligus Ketua Umum IPSI Sumbar, Vasko Ruseymi, menyampaikan bahwa pembinaan silat tradisi dan prestasi tidak dapat dipisahkan. Menurut dia, pencak silat merupakan bagian penting dari identitas budaya Minangkabau.


    “Pembinaan silat tradisi dan prestasi harus berjalan seiring untuk menjaga dan memperkuat budaya Minang. Silat adalah bagian dari budaya itu sendiri,” kata Vasko.


    Ia juga menekankan agar seluruh pelatih, wasit, dan atlet memiliki pemahaman dasar tentang silat tradisi. Selain itu, Vasko meminta agar program latihan silat dapat menjadi kegiatan ekstrakurikuler di seluruh sekolah di Sumbar.


    “IPSI bersama Dinas Pendidikan perlu segera menyusun kurikulum ekstrakurikuler silat agar bisa diterapkan secara menyeluruh,” ujarnya.


    Vasko berharap rakerprov ini menghasilkan program yang mampu mendorong prestasi atlet silat Sumbar di tingkat nasional dan internasional, sekaligus memperkuat peran budaya Minangkabau di kancah global.


    Sementara itu, Ketua Umum KONI Sumbar yang diwakili Wakil Ketua Umum I, Alvira, mengatakan pencak silat memiliki akar kuat dalam budaya Indonesia, khususnya Minangkabau. Ia berharap rakerprov dapat menghasilkan program yang adaptif terhadap tantangan pembinaan olahraga saat ini.


    “Pelaksanaan raker ini diharapkan dapat melahirkan program yang mampu menjawab tantangan pembinaan olahraga masa depan, baik di bidang olahraga prestasi, sport industry, maupun sport tourism,” kata Alvira.


    Menurut dia, keberhasilan program pembinaan harus ditopang oleh sumber daya manusia yang kompeten.


    “Pelaksana program harus memiliki keahlian sesuai bidangnya, baik aspek teknis olahraga, pengembangan menuju industri olahraga, maupun dukungan promosi wisata,” ujar Alvira. (rel)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini